Halo teman-teman… banyak dari kita sebenarnya ingin melakukan kegiatan bertani secara sekala rumahan, tapi tidak terpikirkan bagaimana memulainya, nah pada kesempatan kali ini saya akan membagikan cara bagaimana bertani di rumah dengan sistem hidroponik. Sistem hidroponik yang akan kita buat kali ini, ialah sistem hidroponik secara sederhana.
Disini saya akan memberikan dua rekomendasi serta bagaimana merancang sistem hidroponik tersebut. Rekomendasi ini menurut saya merupakan jenis teknik dalam budidaya tanaman menggunakan sistem hidroponik paling mudah dan tidak terlalu membutuhkan perawatan yang itensif tinggi.
Rekomendasi pertama
Rekomendasi yang pertama ialah menanam menggunakan sistem hidroponik wick. Nah wick system ini merupakan salah satu teknik dalam budidaya tanaman menggunakan media air paling mudah, anda hanya perlu menyiapkan wadah bisa apa saja dan nanti dalam wadah tersebut diisi dengan nutrisi hidroponik sesuai dengan kebutuhan masing-masing tanaman, setelah itu pada penutup wadah tersebut diberi tempat (lubang) untuk menaruh tanaman yang di tanam. Seperti ini contohnya :
Untuk merancang wick system ini, anda tidak perlu membutuhkan biaya yang besar seperti merancang system hidroponik yang lainnya, karena hanya membutuhkan tempat persegi dan penutupnya, oiya penutup dari system wadah ini harus benar-benar rapat ya agar lumut tidak tumbuh di dalam wadah persegi empat yang bisa menyebabkan persaingan penyerapan nutrisi antara tanaman utama dengan alga atau lumut.
Jika dilihat dari gambar diatas kita hanya perlu membutuhkan :
- tempat persegi empat
- penutup tempat tersebut
- netpot tempat menaruh tanaman
- rockwoll untuk tanaman awal saat masa transplantasi
nah sebenarnya ada yang kurang yakni penambahan alat aerator yang di tujukan ke dalam air dalam wadah tsb. Aerator mempunyai fungsi menyuplai oksigen dari luar ke dalam wadah.. mengapa kita membutuhkan aerator dalam budidaya tanaman menggunakan system wick.?
nah teorinya seperti ini, tanaman akan mengalami yang namanya proses respirasi yang akan menghasilkan CO2 di daun dan di bagian akar, karena pada sistem wick ini akar terendam oleh air nutrisi maka jika air nutrisi tidak di suplai oksigen menggunakan aerator, kadar CO 2 dalam air nutrisi akan tinggi dan bisa membuat tanaman terhambat petumbuhannya atau mati..
Maka dari itu pemberian aerator sangat penting untuk menunjang oksigen di dalam air. Selanjutnya untuk tempat menaruh tanaman yang ditanam menggunakan wick system ini usahakan taruh di tempat yang terkena sinar matahari dan keadaanya sejuk dan jagan lupa untuk mengecek kebersihan dari wadah persegi empat apakah ditumbuhi lumut atau tidak.