Memiliki hobi menanam atau berkebun tapi sudah tidak ada lagi lahan kosong yang bisa ditanami? Jangan khawatir, Anda tetap bisa menyalurkan hobi atau bakat ini bahkan di rumah yang tanpa halaman sekalipun. Caranya dengan metode tanam berupa hidroponik botol.
Cara tanam yang satu ini bisa diterapkan oleh siapa saja termasuk pemilik rumah yang pada halamannya sudah tidak ada lagi tanah, misal karena seluruh permukaan sudah dikeramik. Caranya sendiri cukup gampang, tidak boros biaya, dan siapa saja bisa mempelajarinya.
Apa Itu Hidroponik Botol
Ada banyak jenis metode bercocok tanam, dan hidroponik merupakan salah satunya. Definisi sederhana dari hidroponik sendiri adalah sistem tanam tanpa tanah, yang berarti Anda tidak harus memiliki lahan kosong.
Sebagai gantinya, Anda bisa gunakan hidroponik botol plastik untuk menjadi media tanam. Sistem ini memungkinkan Anda untuk menanam di dalam wadah berupa botol yang nantinya bisa ditempatkan di teras, beranda rumah, atau bahkan di dalam dapur dekat jendela.
Cara Menanam Hidroponik dengan Botol
Hidroponik botol aqua bekas merupakan salah satu metode bercocok tanam yang sederhana dan murah sehingga cocok untuk para pemula. Tertarik untuk mencoba? Ini dia beberapa langkahnya:
1. Siapkan Bahan & Alat
Salah satu bahan utama adalah botol aqua bekas yang bahkan tidak harus dibeli tapi bisa dikumpulkan sendiri. Lebih disarankan untuk menggunakan botol dengan ukuran besar seperti 1,5 liter.
Tujuannya adalah agar tanaman yang tumbuh bisa bernafas pada ruang yang cukup, sehingga pertumbuhan bisa optimal. Bahan lain yang dibutuhkan adalah:
- Gunting / cutter untuk memotong botol.
- Sarung tangan (jika dibutuhkan).
- Bibit / benih tanaman
- Media tanam, contohnya rockwool yang bisa dibeli dari toko pertanian.
- Air bersih.
- Nutrisi tanaman.
- Kain flanel atau sumbu kompor.
Sebagai informasi tambahan, rockwool termasuk salah satu media tanam terbaik karena bisa mengikat udara dan air dalam jumlah banyak. Jadi nantinya, akar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan bisa menghisap nutrisi secara lebih optimal.
2. Siapkan Media Tanam
Pastikan botol air mineral dalam keadaan sudah dicuci atau bersih dari sisa minuman, terutama minuman manis / berwarna. Kemudian potong botol menjadi dua bagian, dan gunakan bagian bawah sebagai tempat menanam.
3. Menyemai Benih
- Masukkan rockwool yang sudah dipotong-potong ke dalam botol.
- Ambil air dan cipratkan pada rockwool sampai lembab, jangan terlalu basah.
- Buat lubang kecil pada rockwool dengan kedalaman sekitar 2 mm (bisa dengan lidi / tusuk gigi).
- Masukkan benih pada lubang. Benih cabe biasanya paling mudah untuk didapat dari dapur sendiri. Satu botol bisa diisi 2-3 benih atau lebih.
- Tutup botol berisi benih dengan plastik hitam, lalu letakkan pada tempat teduh (tidak terkena matahari secara langsung).
- Jika benih sudah menjadi kecambah, pindahkan ke tempat yang mendapat sinar matahari tapi tidak sangat terik. Bisa juga dijemur hanya pagi / sore ketika matahari bersuhu hangat.
4. Buat Nutrisi Hidroponik
Nutrisi untuk hidroponik botol tidak harus dibuat sendiri, tapi bisa dibeli dari toko pertanian, contohnya pupuk AB-Mix yang jenisnya ada untuk sayur dan buah. Campurkan nutrisi tersebut dengan air bersih yang takarannya sesuai kemasan atau bisa tanya pada penjual.
5. Pindahkan Tanaman
Jika tanaman sudah tumbuh daun yang lebih besar dari sebelumnya, maka bisa mulai menerapkan hidroponik botol gantung untuk ditempatkan di teras atau ruang lain sesuai preferensi. Selanjutnya jaga agar tanaman selalu mendapat nutrisi sampai waktu panen tiba.
6. Perawatan
Pada Langkah ini, Anda harus memperhatikan kebutuhan air dan nutrisi dari tanaman agar tumbuh sehat. Jika tidak ingin repot menyiram setiap hari, maka bisa gunakan sistem tetes yang terbukti lebih praktis. Caranya adalah:
- Pada potongan botol atas tadi (yang ada tutupnya), buatlah 1 lubang di bagian tutup botol seukuran sumbu kompor atau kain flanel.
- Sekarang masukkan sumbu ke dalam lubang tutup botol, lalu isi botol dengan campuran air dan nutrisi.
- Tempatkan / gantung botol ini persis di atas botol yang berisi tanaman. Sekarang tanaman akan selalu mendapat nutrisi secara perlahan tanpa harus disiram manual.
FAQ
1. Bibit hidroponik apa saja?
Ada banyak dan bisa dipilih sesuai preferensi, mulai dari selada, timun, tomat, pakcoy, bayam, tomat ceri, seledri, sawi hijau, dan banyak lagi.
2. Kapan harus mengganti air nutrisi hidroponik?
Pada sistem hidroponik tetes, air nutrisi bisa diganti per 2 hari sekali. Saat penggantian, sebaiknya tidak menambahkan air dalam jumlah banyak agar cepat habis. Sebab air nutrisi yang sampai berhari-hati sudah tidak begitu efektif.
3. Sayuran apa saja yang cepat panen?
Anda bisa memilih kangkung, bayam, selada, bawang merah dan putih, lobak, dan sawi hijau.
4. Apakah hidroponik tidak boleh kena hujan?
Ya, sebab air yang terlalu banyak seperti air hujan bisa berdampak buruk pada tanaman hidroponik. Jadi, tempatkan botol tanaman di area yang tidak terkena hujan atau tampias.
Kesimpulannya, hidroponik botol merupakan solusi efektif bagi orang-orang yang ingin menyalurkan hobi bercocok tanam namun hanya memiliki sedikit lahan kosong, atau bahkan tidak ada sama sekali. Anda bisa pilih metode hidroponik botol tanpa sumbu atau tetes, keduanya sama-sama mudah.