Setiap orang mungkin bisa memiliki bisnis, tapi tidak semua pebisnis memiliki etika bisnis. Pebisnis yang memiliki etika akan lebih dihormati dibanding yang tidak beretika, dan hal ini akan berdampak pada kemudahan dalam mencari investor, memasarkan produk, dan menjalin kerjasama.
Pengertian Etika Bisnis
Etika berbisnis erat hubungannya dengan norma, dan norma dalam berbisnis dapat mencerminkan karakter dari sang pemilik bisnis.
Jika suatu perusahaan atau brand menampilkan etika yang baik, maka akan mendapat penilaian positif dari masyarakat, sehingga mampu mendongkrak angka penjualan. Definisi lebih lanjut nya adalah:
1. Secara Umum
Secara umum, etika dalam berbisnis diartikan sebagai seperangkat nilai-nilai moral dan norma yang menjadi dasar bagi suatu bisnis dalam setiap pengambilan keputusan.
Adanya etika akan membuat perusahaan mempertimbangkan sejumlah hal sebelum mengambil keputusan, seperti konsekuensi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Lebih lanjut, etika ini juga penting untuk diterapkan oleh perusahaan saat melakukan interaksi dengan berbagai pihak, mulai dari karyawan, mitra, pelanggan, hingga masyarakat umum atau konsumen. Bahkan dalam kegiatan negosiasi dengan investor atau pihak terkait lain, etika juga perlu digunakan.
Maka, bisa dikatakan juga bahwa etika menjadi pedoman dasar dari karyawan dan manajemen perusahaan dalam menjalankan bisnis.
2. Menurut Para Ahli
Sementara definisi etika bisnis menurut para ahli adalah berikut ini:
- Sumarni (1998:21): etika dalam berbisnis menurut Sumarni adalah penilaian terhadap perilaku dan kegiatan bisnis yang erat hubunganya dengan kejujuran atau kebenaran.
- Muslich (2004:9): etika dalam berbisnis adalah pengetahuan dasar yang seharusnya dimiliki oleh setiap pebisnis dalam mengatur bisnis dengan memperhatikan moralitas dan norma dari sudut pandang universal.
- Bertens (2000): etika berbisnis adalah menjalankan bisnis dengan tidak melakukan hal-hal yang dilarang secara hukum, dan dengan mempertimbangkan moralitas seperti salahnya menghasilkan keuntungan dengan cara yang tidak membuat rugi pihak lain.
Tujuan Etika Bisnis
Bisnis yang dijalankan dengan etika yang benar dijamin tidak akan rugi karena justru bisa mendapat banyak keuntungan, termasuk di era teknologi digital seperti sekarang. Hal ini sejalan dengan tujuan dari diterapkannya etika berbisnis seperti berikut ini:
1. Memperkuat Karakter Bisnis
Karakter dari sebuah perusahaan akan tercermin dari etika yang diterapkannya, dan semakin lama akan semakin kuat sehingga akan sangat mudah terlihat oleh masyarakat. Jika karakter ini positif, sudah tentu akan mendatangkan banyak keuntungan.
2. Mengendalikan Bisnis
Setiap bisnis tentu ingin memperoleh laba sebanyak-banyaknya, dan seandainya bisa maka akan dilakukan dengan cara apapun juga, termasuk cara curang. Namun, tentu nantinya akan ada tanggung jawab sosial dan hukum sebagai resikonya.
Nah, adanya etika akan menjadi pengendali dari Perusahaan untuk tidak akan melakukan hal-hal curang seperti sengaja mencemarkan nama baik competitor, melakukan sabotase, atau tindak kriminal lainnya.
Bisa juga cara curang tersebut dilakukan di dalam perusahaan itu sendiri, misal produsen makanan yang menggunakan bahan-bahan basi atau rusak agar mendapatkan lebih banyak laba dari hasil penjualan.
3. Memupuk Kepercayaan
Fungsi lain dari etika berbisnis adalah memupuk rasa saling percaya antar karyawan, perusahaan dengan mitra, investor, dan konsumen. Tanpa adanya rasa percaya, maka akan susah untuk bisnis dikembangkan.
4. Persaingan Sehat
Persaingan yang sehat akan tercipta jika setiap profesi dan bisnis menggunakan etika. Misal saat ada niatan jahat yang muncul, maka etika ini yang akan menjadi pencegahnya.
5. Menjaga Kenyamanan
Bisnis yang dijalankan dengan etika akan menjadi lebih sehat, memiliki hubungan yang baik dengan investor, mitra, dan bahkan kompetitor, serta mendapat rasa percaya dari masyarakat.
Bisnis yang seperti ini biasanya lebih minim masalah dan tentu akan berdampak pada kenyamanan dalam menjalankan bisnis itu sendiri, baik bagi manajemen maupun karyawan.
Prinsip Etika Bisnis
1. Jujur
Prinsip kejujuran sesuai dengan etika bisnis Islam, yang harus dijadikan dasar bagi setiap orang dalam menjalankan bisnis. Kejujuran ini perlu diterapkan secara menyeluruh mulai dari harga jual, bahan dasar produk, proses produksi, dan sebagainya.
2. Kesetiaan
Kesetiaan dalam berbisnis penting diterapkan oleh seluruh lapisan karyawan mulai dari paling bawah sampai atas. Adanya kesetian akan membuat karyawan tidak mudah berpindah tempat kerja ke perusahaan kompetitor.
3. Integritas Moral
Prinsip etika yang satu ini bersifat wajib untuk seluruh pihak perusahaan mulai dari internal hingga eksternal. Integritas moral dapat membantu menjaga nama baik bisnis, dan mampu meningkatkan kredibilitasnya di mata konsumen.
4. Otonomi
Otonomi adalah kemampuan dan sikap bijak dalam mengambil keputusan. Prinsip ini perlu diterapkan oleh seluruh manajemen dan karyawan agar bisnis tidak mengalami kerugian karena pengambilan keputusan yang salah.
5. Adil
Baik secara hukum maupun syariah, bisnis harus memperlakukan karyawan dengan adil, misalnya menerapkan aturan yang sama untuk jam masuk dan pulang. Tidak boleh ada sikap diskriminatif karena bisa mendorong kecemburuan dan menghancurkan perusahaan dari dalam.
Contoh Etika Bisnis
- Mengingat nama rekan kerja, karyawan dari divisi lain, nama mitra perusahaan, dan sebagainya. Hal ini mungkin tampak sepele tapi mampu menciptakan kesan yang berbeda.
- Menerapkan bahasa tubuh yang baik, seperti tersenyum pada pelanggan, melakukan kontak mata, memberikan salam, atau mencondongkan badan sambil tersenyum.
- Menampakkan rasa hormat dengan mengucapkan terima kasih, maaf, dan tolong.
Kesimpulannya, etika bisnis merupakan seperangkat nilai moral yang perlu diterapkan guna membuat bisnis tersebut bertahan lama di pasaran dan pada akhirnya mendatangkan banyak keuntungan.