Sebagai seseorang yang sedang belajar mengenai budidaya tanaman menggunakan sistem hidroponik, ada beberapa hal yang banyak dan belum terlalu di pahami oleh hidroponik pemula, seperti cara menaikan ppm dan menurunkan ppm air hidroponik, cara menaikan ph air hidroponik dll. Maka dari itu pada kesempatan kali ini saya akan membuat artikel singkat mengenai cara menaikan dan menurunkan ppm air hidroponik. Mengapa saya katakan singkat.? karena pada informasi panduan kali ini sangat mudah dilakukan dan tidak membutuhkan pemahaman yang cukup tinggi. Berikut merupakan panduannya :
Cara menaikan dan menurunkan ppm air hidroponik.
Disaat anda sedang menuangkan nutrisi hidroponik pada air baku dalam tandon, dimana pada saat anda mengukur air yang telah dicampur menggunakan nutrisi hidroponik menggunakan alat tds meter atau ec meter menunjukan ppm air yang sangat tinggi melebihi batas pemberian nutrisi pada tanaman yang anda tanam..
lalu apa yang harus dilakukan dengan ppm yang terlanjur tinggi tersebut.? apakah harus diganti airnya dan mengulang menambahkan nutrisi kembali.?, nah sebenarnya jika ppm air baku yang telah di campur menggunakan nutrisi hidroponik, cara mudah untuk menurunkan ppmnya ialah dengan mencampurkan air baku kembali sedikit demi sedikit sampai ppm menyentuh angka yang anda butuhkan.
Perlu diingat dalam budidaya tanaman menggunakan sistem hidroponik, segala hal harus dilakukan dengan sedikit demi sedikit, seperti pemberian nutrisi, pemberian larutan pH UP dll. Sedangkan jika ppm pada air baku terlalu rendah setelah beberapa hari, anda bisa menambahkan nutrisi kembali kedalam tandon air baku, tentunya dengan proses sedikit demi sedikit, atau tetap bisa mengikuti panduan pada masing – masing pemberian nutrisi / liter air.
Cek videonya disini untuk mengetahui lebih detail mengenai bagaimana cara menaikan ppm air hidroponik.
Selain itu ada pertanyaan lain saat seseorang sedang belajar membudidayakan tanaman menggunakan sistem hidroponik.. pertanyaan tersebut ialah, mengapa tanaman hidroponik disaat siang hari yang panas terik mengalami gejala layu.? pertanyaan ini sering sekali dilontarkan pada media – media komunikasi seperti grup facebook dll.
Jawabannya ialah penyebab layu pada tanaman hidroponik disebabkan oleh beberapa faktor menurut pengalaman saya, yang pertama dikarenakan panas terik sinar matahari langsung mengenai tanaman tanpa adanya sesuatu yang menyaring sinar matahari langsung tersebut.
Hal yang kedua ialah dikarenakan suhu pada air tandon mengalami peningkatan (hangat) akibatnya tanaman tidak dapat mempertahankan kelemababan yang ada akibatnya tanaman menjadi layu, dan yang terakhir ialah kepekatan nutrisi yang terlalu tinggi.
Kepekatan nutrisi yang terlalu tinggi sebelum umur tanaman siap untuk menerimannya akan menyebabkan tanaman layu pada siang hari. Tetapi walaupun tanaman hidroponik pada saat siang hari mengalami gejala layu, nanti pada saat sore hari menjelang malam, tanaman akan segar kembali.
Mantap mass… makasih informasinya, sering2 sharing ttng artikel ginian…baru buat yt ya mas wkwkwk… semoga sukses terus..
hehe oke mas thanks sudah berkunjung…
untuk skala industri ± 50rb lubang tanam, ppm berapa yang normalnya mas?
sebaiknya untuk ppm awal air baku, usahakan dibawah 500 pak, dibawah 300 lebih baik, semakin kecil ukuran ppm awal air baku, semakin baik air digunakan sebagai media penyebaran nutrisi ab mix..