Di tahun 2020 ini banyak sekali orang yang mulai tertarik membudidayakan tanaman menggunakan sistem hidroponik, dan jenis tanaman yang sering dibudidayakan ialah tanaman jenis sayur karena tanaman jenis sayur tergolong mudah untuk di budidayakan oleh pemula.
Dalam membudidayakan tanaman menggunakan sistem hidroponik, pastinya kita sudah tahu bahan – bahan yang dibutuhkan selain nutrisi ab-mix, bahan tersebut ialah rockwool sebagai media tanam, tanaman yang akan kita budidayakan.
Pengertian Rockwool
Apa itu rockwool.? Rockwool adalah media tanam hidroponik yang terbuat dari bahan bebatuan, umumnya bebatuan yang digunakan ialah jenis bebatuan basalt, batu kapur, dan batu bara. Proses pembuatannya pun sangat canggih, batu – batu tersebut akan dipanaskan menggunaka suhu 1.600 derajat celcius, dan akan menghasilkan lava. Dari sinilah batu kemudian di diamkan hingga dingin lalu di press menggunakan alat canggih selanjutnya.
Dari sini dapat kita lihat bahwa untuk menjadi bahan tanam yang sesuai membutuhkan proses yang sangat panjang, maka dari itu sering kali kita sangat sulit menemukan bahan tanam rockwool dan jika sedang sulit begitu harga rockwool akan berbeda dari biasanya (akan lebih mahal).
Rockwool ini di indonesia sekarang sudah mulai banyak yang membuat, dahulu saat baru – barunya booming mengenai budidaya tanaman menggunakan media hidroponik, rockwool ini sangat sulit sekali di temui dikarenakan pembuatan rockwool tidak ada di indonesia, melainkan impor dari luar negri.
Kegunaan rockwool dalam budidaya tanam hidroponik
Kegunaan rockwool dalam budidaya tanaman menggunakan media / sistem hidroponik ialah sebagai tempat tanaman hidup, melekat akar, atau tumbuh disini peran rockwool ialah menggantikan tanah. Selain itu rockwool mempunyai kegunaan lain yaitu mampu menyimpan air sebanyak 98 % ya sesuai dengan teksturnya. Nah keuntungan ini sangat berguna bagi tanaman dalam proses pertumbuhan, karena kelembaban suhu di area sekitar akar terjaga dan tanaman tersuplai air dengan baik.
Selain itu kegunaan rockwool lainnya ialah, sering dugunakan sebagai media semai tanaman sebelum pindah ke media instalasi hidroponik. Media semai menggunakan rockwool sangat menguntungan tanaman karena rongga yang disebabkan oleh tekstur rockwool memberikan ruang untuk akar tumbuh dengan leluasa, akibatnya tanaman semai menjadi lebih cepat dan pertumbuhannya pun baik. Ini contoh hasil saya menyemai selada dan pakcoy hidroponik menggunakan media tanam rockwool.
Nah selain itu ada beberapa jenis rockwool, rockwool yang paling banyak digunakan untuk budidaya tanam menggunakan sistem hidroponik ialah rockwool khusus pertanian, sedangkan jenis rockwool lainnya ialah rockwool insulator yang digunakan untuk tabung pendingin ruangan ( AC ).
Untuk anda yang ingin membeli rockwool hidroponik asli merek cultilene bisa melalui link berikut ini, pembelian 1 slab gratis ongkir berat 1kg, dan pengemasannya pun dikemas dengan aman serta rapih, berikut linknya.
Pengganti rockwool dalam budidaya tanam sistem hidroponik
Nah untuk anda yang di daerahnya sulit menemukan rockwool dan bingung akan menggunakan media tanam apa, untuk belajar membudidayakan tanaman menggunakan sistem hidroponik, beberapa bahan yanga akan saya sebutkan ini dapat anda gunakan untuk menggantikan fungsi rockwool. Tetapi perlu diingat tidak semua bahan sesuai dengan masing – masing sistem instalasi hidroponik yang anda buat.
- Busa
Pengganti media tanam rockwool yang pertama ialah busa, busa dapat menggantikan fungsi dari media tanam rockwool, karena pada dasarnya busa pun dapat menyerap air hingga 98 % dan busa pun mempunyai rongga yang dapat berfungsi untuk akar melakukan pertumbuhan. Tetapi perlu anda ingat tidak semua busa bisa anda gunakan sebagai media tanam hidroponik, khusus busa yang mempunyai tekstur lembut saja yang bisa anda gunakan sebagai media tanam. Selain itu menggunakan media tanam busa juga cocok untuk anda yang menggunakan instalasi hidroponik DFT, NFT, DFT, Rakit Apung, dan Wick System.
- Sabut kelapa atau cocopeat
Sabut kelapa juga bisa anda gunakan sebagai pengganti media tanam rockwool. Penggunaan sabut kelapa atau cocopeat sangat tepat karena cocopeat sendiri mampu menyimpan air hingga 75 % . Selain itu karakteristik dari bahan tanam cocopeat sangat bagus untuk menunjang perakaran tanaman, maka dar itu cocopeat sangat cocok digunakan sebagai media tanam dengan sistem instalasi hidroponik irigasi tetes. - Hydroton
Pengganti bahan media tanam hidroponik yang ketiga ialah Hydroton, hydroton merupakan bahan media tanam yang terbuat dari tanah liat dengan tekstur yang halus, tanah liat dibentu sedemikian rupa hingga membentuk bulat – kecil lalu akan di panaskan dengan suhu diatas 500 derajat celcius.
Baca Juga : Cara membuat Hydroton Hidroponik
Nah keuntungan menggunakan media tanam hydroton dalam budidaya tanaman menggunakan sistem hidroponik ialah, hydroton sendiri mampu memberikan ruang untuk akar melakukan proses oksidasi, yang berakbiat pada pertumbuhan tanaman yang maksimal.
Maka dari itu banyak dari kalangan penghobi hidroponik menggunakan hydroton sebagai media tanam. Hydroton sering digunakan dalam menanam tanaman jenis buah seperti melon, semangka, labu dsb. Selain itu jika di tempat anda sulit untuk menemukan hydroton, anda bisa mengganti penggunaan hydroton dengan media pecahan genteng bekas yang di pecah kurang lebih seukuran hydroton tersebut.
Penutup
Mungki sekian yang dapat saya sampaikan mengenai artikel yang berjudul Rockwool : Media Tanam Hidroponik serta fungsinya, dalam membudidayakan tanaman menggunakan sistem hidroponik tentunya kita harus dapat menentukan jenis media tanam apa yang akan kita gunakan nantinya. Pemilihan media tanah yang tepat juga akan berpengaruh pada hasil kualitas tanaman anda, Terimakasih.