Hama wereng merupakan salah satu musuh terbesar para petani saat padi memasuki umur 30 hari hinggal lebih. Biasanya hama wereng ini menyerang tanaman padi yang mulai memasuki masa bunting. Hama wereng sendiri sangat susah di basmi jika jumlahnya sudah sangat banyak, apalagi jika berada di beberapa titik di bagian persawahan.
Menurut pengalaman saya hama wereng yang muncul di satu tempat harus langsung cepat di basmi atau di tangani secara intensif, karena nanti dalam beberapa hari atau minggu hama wereng sudah bertambah jumlahnya dan bisa menyebar ke bagian petak persawahan yang lainnya.
Terdapat 3 jenis wereng yang menyerang tanaman padi, secara awam sering dikatakan hanya terdapat dua jenis yakni wereng puith dan wereng coklat, tetapi sebenarnya ada tiga (3) jenis wereng yang menyerang tanaman padi di indonesia. Berikut saya berikan jenis-jenis wereng yang menyerang tanaman padi :
Jenis-Jenis Wereng yang menyerang Tanaman padi
1. Wereng Coklat
Wereng coklat dikatakan begitu karena warna dari tubuhnya yang kecoklatan. Wereng coklat menyerang tanaman padi dengan cara menghisap cairan / nutrisi yang ada pada batang padi hingga menyebabkan padi terganggu pertumbuhannya. Akibatnya pertumbuhan padi menjadi terhambat dan gejala yang ditunjukan akbiat serangan hama wereng ini ialah, padi mengalami kerdil, daun atau bagian tubuh padi seperti terkena efek terbakar dan lain-lain.
Siklus hidup wereng coklat ini antara 22 hari – 23 hari dan bisa menghasilkan telur sebanyak 1.000 butir dengan lingkungan yang mendukung, seperti kelembaban yang tinggi, kerapatan dalam menanam tinggi, jumlah anakan padi yang banyak yang akan mempengaruhi kelembaban, suhu dan ketersediaan air di daerah tersebut. Tetapi wereng di indonesia rata-rata hanya bertelur 200-600 butir saja.
Selain wereng coklat ini menyerap nutrisi yang ada di dalam batang padi, wereng coklat ini juga berperan sebagai vektor penyebaran virus kerdil pada tanaman padi. Virus tersebut adalah virus kerdil hampa dan kerdil rumput, akibatnya jika tanaman padi terkena virus tersebut pertumbuhan padi akan terhambat dan berpotensi mengalami kegagalan panen jika tidak dilakukan penanganan secara tepat dan efektif.
2. Wereng Punggung Putih
Wereng punggung putih, gejala yang ditimbulkan pada tanaman padi akibat hama yang satu ini hampir sama dengan gejala yang ditimbulkan oleh wereng coklat. Dampak yang paling sering jika wereng ini menyerang tanaman padi ialah padi menunjukan gejala seperti terbakar, pertumbuhan terhambat akibat nutrisi diserap oleh wereng, pembentukan anakan yang akan tertunda akibat nutrisi yang digunakan untuk membuat anakan diserap oleh wereng punggung putih, dan akibat yang paling parah jika tidak di tangani dengan maksimal adalah kematian tanaman padi.
Wereng punggung putih juga menjadi vektor pembawa virus tungro, pada dasarnya wereng punggung putih ini tidak terlalu berdampak pada pertumbuhan tanaman padi jika penanganan dilakukan dengan cepat, soalnya wereng punggung putih dalam penyebarannya tidak secepat wereng coklat.
3. Wereng Loreng / Zig – Zag ( Recilia dorsalis)
Wereng loreng atau wereng zig-zag memiliki gejala yang hampir sama dengan wereng sebelumnya, hanya saja tidak terlalu parah dalam menyerang tanaman padi. Wereng loreng ini juga menurut jurnal yang saya baca menjadi vektor penyebaran virus tungro, tetapi tidak terlalu besar dibandingkan dengan wereng punggung putih.
Cara mengatasi Wereng yang menyerang Tanaman Padi
Setelah mengetahui jenis – jenis wereng yang menyerang tanaman padi di indonesia, sekarang mari kita bahas bagaimana mengatasi hama wereng ini. Wereng dapat berkembang biak dengan pesat apabila lingkungan hidup dan tumbuh wereng sendiri sangat mendukung. Dalam beberapa kasus yang saya temui, kasus yang paling sering muncul pada permasalahan hama wereng ini adalah tingkat kerapatan dalam menanam padi atau jarak tanam yang terlalu rapat dan penanganan yang tidak tepat dalam menangani hama wereng yang muncul saat di awal-awal.
Jarak tanam yang baik untuk menanam padi kisaran 20 cm hingga 25 cm disesuaikan juga dengan jenis varietas padi apakah mempunyai jumlah anak yang banyak atau tidak, jika mempunyai jumlah anak yang banyak maka jarak tanam dapat ditambah tetapi jika anak yang dihasilkan rendah maka jarak dapat di agak rapatkan, kalau orang jawa menyebutnya “kerep” atau rapat, biasanya begini bahasanya, “mba iku kok kerep tenan nandure? “.
Selain memperhatikan jarak tanam, perlu diperhatikan juga varietas yang digunakan apakah tahan terhadap serangan hama wereng atau tidak, ada beberapa varietas padi yang tahan dengan serangan hama wereng seperti VUTW (Varietas unggul Tahan wereng) dll. Bagaimana jika wereng sudah muncul di beberapa titik persawahan bagaimana mengatasinya.? cara mengatasi hama wereng yang sudah muncul di beberapa titik dalam persawahan menurut saya penanganan yang paling tepat ialah menggunakan obat pestisida sistemik yang disemprotkan secara rutin dan merata di semua bagian sawah.
Mengapa saya anjurkan menggunakan pestisida tipe sistemik.? karena cara kerja pestisida ini walaupun lama tetapi efektifitas nya tinggi, cara kerjanya kandungan pestisida akan masuk / menempel di bagian tanaman padi yang disemprot dan jika si wereng memakan bagian atau nutrisi tanaman padi tersebut wereng akan mengalami keracunan dan akhirnya mati.
Mungkin sekian artikel yang dapat saya berikan semoga bermanfaat, Salam Tani !