Ketika ingin memulai sebuah bisnis dropship ataupun reseller, banyak orang yang sebenarnya belum paham arti dari reseller dan dropshipper, atau lebih banyak orang yang menggunakan kata dropship.
Reseller dan Dropship pada dasarnya merupakan dua model bisnis yang sama – sama memberikan keuntungan kepada pelaku bisnis jika dijalankan dengan sangat baik.
Baik reseller maupun dropshipper keduanya hampir sama dalam melakukan kegiatan bisnisnya, sama – sama menjual sebuah barang.
Lanjut bahas lebih mendalam mengenai perbedaan reseller dan dropship yuk !
Perbedaan Antara Reseller dan Dropshipper
Apa itu Reseller.?
Reseller berasal dari kata Re dan Seller yang memiliki arti memasarkan kembali atau menjual kembali sebuah barang / produk.
Sesorang reseller untuk mendapatkan keuntungan dalam berbisnisnya, mereka akan membeli produk dari supplier dengan harga yang telah di tentukan, tentunya harga tersebut dibawah harga produk aslinya / HPP.
Dalama konteks yang lebih mudah, reseller akan mendapatkan harga spesial langsung dari tangan pertama (supplier barang).
Kemudian seller akan menjual kembali produk tersebut ke pelanggan dengan harga yang akan dinaikan dengan harga reseller membeli barang tersebut dari supplier, dan dari selisih harga tersebutlah keuntungan yang di dapatkan oleh reseller.
Selisih harga tersebut yang akan menjadi profit menguntungkan bagi seorang reseller karena seseorang reseller bisa menentukan sendiri berapakah harga produk yang harus diberikan agar ia mendapatkan profit.
Selain itu beberapa toko supplier ada yang menyediakan diskon pada barang kepada reseller, diskon bervariasi tergantung kebijakan toko, ada yang memberikan diskon hingga 20 – 30 %.
Lalu apa yang dimaksud Dropshipper.?
Nah sedangkan dropshipper berasal dari kata Drop dan Shipping yang dimana jika diartikan dalam adalah “Mengirimkan barang titipan”.
Dropshipper dalam fungsinya hanya sebagai perantara pihak ketiga antara penjual dan konsumen, keuntungan yang di dapat dari dropshipper ini tergantung dengan kebijakan toko yang diajak bekerjasama, ataupun bisa juga didapatkan keuntungan secara mandiri.
Ketika kita mengambil model bisnis dropship maka kita tidak berhak untuk menentukan harga jual produk, lalu dari mana keuntungan yang di dapat ketika kita menjalankan dropship.?
Keuntungan yang di dapat dari model bisnis dropship adalah tergantung dengan kebijakan toko, toko yang menentukan keuntungan berdasarkan harga produk dan juga keuntungan ketika kita mengunggah produk di toko online kita secara mandiri dengan cara menaikan harga dari barang supplier.
Tentunya dengan menjadi dropshipper kita bisa mendapatkan harga spesial tangan pertama dari supplier, mau tidak mau jika ingin mendapatkan keuntungan, kita harus menjual harga barang tersebut lebih tinggi dari harga barang yang telah di unggah oleh supplier di marketplace.
Tentunya yang perlu diperhatikan disini, nilai harga barang pada tangan pertama akan berbeda dengan nilai harga barang jika sudah di unggah ke marketplace oleh supplier.
Nah jika kita ingin mencoba menjadi dropshiper, yang perlu di perhatikan adalah kita harus bisa mencari kolam pemasaran sendiri, dalam artian jangan sampai kita melakukan pemasaran produk satu tempat dengan toko supplier yang kita ajak bekerjasama.
Karena sudah pasti akan terjadi perang harga, perang kepercayaan toko, karena konsumen lebih memilih barang serupa dengan harga terendah dan mendapatkan benefit lainnya seperti gratis ongkir, cashback dll.
Maka dari itu keuntungan model bisnis dropshipper tidak sebesar keuntungan model bisnis reseller (bisa saja lebih besar, jika kita pandai dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat), tetapi tergantung dari penjualan juga, jika penjualan dengan menggunakan model bisnis dropship lebih lancar dibandingan dengan reseller.
Maka keuntungan yang di dapat akan lebih besar, dibandingkan dengan model bisnis reseller dengan penjualan yang cukup sedikit.
Sekarang ini banyak sekali marketplace yang bisa teman – teman jadikan target untuk mencari partner bisnis reseller atau dropship, seperti shopee, bukalapak, tokopedia dsb.
Dan sudah banyak juga yang membagikan pengalaman dan keuntungan – keuntungan dari hasil menjalankan kedua bisnis ini.
Keuntungan Reseller
Setelah kita tadi membahas mengenai reseller secara luas, maka berikut ini merupakan point – point dari keuntungan ketika kita menjalankan bisnis model reseller.
- Dapat menentukan harga penjualan sendiri
- Tidak bergantung pada supplier barang (toko) karena kita telah memiliki barang tersebut
- Lebih memahami karakteristik produk yang akan dijual karena memang ada barang nyatanya
- Bisa langsung menjual produk ke media sosial, website, toko online tanpa takut kekurangan supplier barang
- Bisa langsung sekalian belajar mengatur keuangan yang keluar dan yang masuk
- Bisa sekalian branding toko online sendiri karena kita paham produk kita
- Keuntungan yang di dapat tergantung kita yang menentuka kenaikan harga atau selisih harga asli barang dari supplier
Kerugian Reseller
- Resiko kerugian ketika barang yang telah distok tidak laku sesuai target penjualan
- Harus memiliki lokasi / tempat untuk menyimpan produk fisik
- Harus bisa membuat konsumen percaya akan barang yang dijual memang berkualitas
Keuntungan Dropshipper
- Tidak perlu memikirkan biaya pengemasan produk
- Tidak perlu memikirkan biaya pengiriman produk
- Tidak rugi ketika produk yang dijual tidak laku
- Tidak perlu memikirkan stok produk, yang terpenting kita tetap mendapatkan informasi stok barang dari supplier atau reseller
- Tidak memerlukan tempat fisik untuk stok barang
- Bisa bekerjasama dengan beberapa reseller sekaligus, dan keuntungan akan lebih besar
- Bebas dari catatan produk dan pembukuan
Kerugian Dropshipper
- Bergantung pada supplier terkait dengan stok barang, maka dari itu kita harus bisa memilih supplier yang siap untuk diajak bekerjasama.
- Kita tidak sepenuhnya tahu akan karakteristik produk yang kita jual.
Lalu mana yang lebih menguntungkan.?
Seperti yang saya katakan di awal tadi, bahwa reseller dan dropship hanya merupakan model bisnis, keuntungan yang di dapatkan tergantung dari pelaku yang menjalankan.
Dua jenis model bisnis ini sama – sama menguntungkan, tinggal bagaimana seseorang tersebut bisa memasarkan produknya dan mendapatkan profit.
Kalau dilihat dari perkembangannya, memang saat ini sedang menggema yang namanya dropshipper dan lebih banyak juga pelaku yang menjadi dropshipper ketimbang dengan reseller.
Alasan kongkritnya, karena dropshipper tidak perlu pusing – pusing untuk menyediakan tempat fisik sebagai lokasi barang – barang, disinilah banyak yang melirik untuk menjadi dropshipper.
Tetapi, baik dropshipper maupun reseller, jika keduanya dijalankan dengan maksimal, maka akan memberikan keuntungan yang maksimal juga.
Pernah saya baca dalam situs quora seseorang membagikan pencapaian 1 milliarnya dengan melakukan model bisnis reseller produk dapur.
Ya, bisnis yang memberikan keuntungan besar, perlu dicapai dengan perjuangan dan proses yang besar juga, selain itu kita juga perlu memanajemen resiko yang ada.
Silahkan tulis di kolom komentar, bagaimana pengalaman dan keluh-kesahmu ketika menjadi dropshipper ataupun reseller, terimakasih.